ditulis kembali oleh : Muhamad Ade Kurniawan.
sumber: Cahaya YA, Muchrodji, M. Bakrun, JAMUR TIRAM
Jamur
tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu. Biasanya orang menyebut jamur
tiram sebagai jamur kayu karena jamur ini banyak tumbuh pada media kayu yang
sudah lapuk. Perlu diketahui bahwa jenis jamur kayu (jamur yang tumbuh pada
media kayu, baik pada serbuk kayu maupun kayu gelondongan) ada bermacam-macam.
Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.
Disebut
jamur tiram atau oyster mushroom karena bentuk tudungnya agak
membulat, lonjong, dan melengkung seperti cangkang tiram. Batang atau tangkai
tanaman ini tidak tepat berada pada tengah tudung, tetapi agak ke pinggir.
Jamur tiram adalah salah satu jamur yang sangat enak dimakan serta mempunyai
kandungan gizi yang cukup tinggi dibandingkan dengan jamur lain. Karena itulah,
tidak mengherankan bila jenis ini mulai banyak dibudidayakan.
Sosok jamur tiram putih,
tudungnya seperti cangkang tiram, tangkainya tidak tepat berada di tengah
tudung
Beberapa manfaat jamur tiram;
1.
Menurunkan kolesterol,
2.
Anti-bakterial,
3.
Anti-tumor
4.
Jamur Tiram juga
banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit mulai dari diabetes,
lever, dan lainnya.
5.
Untuk Anda yang ingin
menurunkan berat badan juga bisa mengonsumsi Jamur Tiram ini karena banyak
mengandung serat.
Jenis jamur tiram yang banyak
dibudidayakan antara lain sebagai berikut:
1. Jamur
tiram putih, dikenal pula dengan nama shimeji
white (varietas florida).
2. Jamur
tiram abu-abu, dikenal pula dengan nama shimeji
grey (varietas sajor caju).
3. Jamur
tiram cokelat, dikenal pula dengan nama jamur abalon (varietas cystidiosus).
4.
Jamur tiram merah, dikenal pula dengan nama
jamur shakura (varietas flabellatus).
Dari beberapa
jenis jamur tersebut, jamur tiram putih, abu-abu, dan cokelat paling banyak
dibudidayakan karena mempunyai sifat adaptasi dengan lingkungan yang baik dan
tingkat produktivitasnya cukup tinggi. Jenis-jenis jamur tersebut mempunyai
sifat pertumbuhan yang hamper sama, tetapi masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangan.
1.
Jamur tiram putih tumbuh membentuk rumpun dalam
satu media. Setiap rumpun mempunyai percabangan yang cukup banyak. Daya
simpannya lebih lama dibandingkan dengan jamur tiram abu-abu, meskipun
tudungnya lebuh tipis dibandingkan dengan jamur tiram coklat dan jamur tiram
abu-abu.
2.
Jamur tiram coklat mempunyai rumpun yang sangat
sedikit dibandingkan dengan jamur tiram putih dan jamur tiram abu-abu, tetapi
tudungnya lebih tebal dan daya simpannya lebih lama.
3.
Jamur tiram abu-abu mempunyai rumpun paling
banyak disbandingkan dengan jamur tiram coklat maupun jamur tiram abu-abu,
tetapi jumlah cabangnya sedikt dan lebih tipis dibandingkan dengan jamur tiram
coklat. Daya simpannya paling pendek.
Di alam, jamur tiram banyak ditemukan tumbuh pada pokok-pokok kayu yang
sudah lapuk. Berdasarkan sifat tumbuh jamur tiram di alam tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa budi daya jamur tiram dapat dilakukan pada media buatan yang
mempunyai kandungan hara menyerupai kayu yang sudah lapuk.
Pada prinsipnya, budi daya jamur tiram adalah mengusahakan kondisi
sehingga jamur tiram tersebut dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu perlu
dilakukan adaptasi substrat dan lingkungan tempat tumbuh sesuai dengan habitat
tumbuhnya di alam yang berpengaruh tersebut adalah factor media tumbuh dan
factor lingkunagn.
A. Media Tumbuh
Media bagi
pertumbuhan jamur tiram sebaiknyadibuat menyerupai kondisi tempat tumbuh jamur
tiram di alam.
1.
Nutrisi
Nutrisi media
yang sangat berperan dalam proses budi daya jamur tiram. Nutrisi bahan baku
atau bahan yang ditambahkan harus sesuai dengan kebutuhan hidup jamur tiram.
Bahan baku yang digunakan sebagai media dalam budi daya jamur tiram dapat
berupa batang kayu yang sudah kering, jerami, serbuk kayu, campuran antara
serbuk kayu dan jerami, atau bahkan alang-alang.
Selain bahan
baku tersebut, masih perlu ditambahkan beberapa bahan tambahan antara lain;
bekatul, sebagai sumber karbohirdrat, lemak, dan protein; kapur sebagai sumber
mineral dan pengatur pH media; serta gips sebagai bahan penambah mineral dan
sebagai bahan untuk pengokoh media. Bahan-banah tersebut perlu ditambahkan
mengingat jamur tiram termasuk organisme heterotrofik, yaitu organisme yang
tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri.
2.
Kadar Air
Media yang
dibuat dari campuran beberapa bahan tersebut perlu diatur kadar air dan
pH-nya. Kadar air media diatur hingga
50-65% dengan menambahkan air bersih. Air perlu ditambahkan sebagai bahan
pengencer agar miselia jamur dapat tumbuh dan menyerapmakanan dari media /
substrat dengan baik. Apabila air yang ditambahkan kurang maka penyerapan
makanan oleh jamur menjadi kurus. Bahkan hal ini dapat menyebabkan jamur mati.
Apabila air yang ditambahkan terlalu banyak maka akan mengakibatkan busuk akar.
3.
Tingkat keasaman
Tingkat keasaman media sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau telalu tinggi maka
pertumbuhan jamur tiram akan terhambat. Bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur
lain yang akan mengganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman atau pH
media perlu diatur antara pH 6-7 dengan menggunakan kapur.
B. Lingkungan
Di samping media tumbuh, factor lingkungan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan jamur. Faktor lingkungan tersebut antara lain suhu, kelembapan
ruangan, cahaya dan sirkulasi udara.
Suhu pertumbuhan jamur tiram pada saat inkubasi lebih tinggi dibandingkan
suhu pada saat pertumbuhan (pembentukan tubuh buah jamur). Suhu inkubasi jamur
tiram berkisar antara 22-280 C dengan kelembapan 60-80%, sedangkan
suhu pada pembentukan tubuh buah (fruiting
body) berkisar antara 16-220 C dengan kelembapan 80-90%.
Pengaturan suhu dan kelembapan tersebut di dalam ruangan dapat dilakukan dengan
menyemprotkan air bersih ke dalam ruangan . Pengaturan kondisi lingkungan
sangat penting bagi pertumbuhan tubuh buah. Apabila suhu terlalu tinggi,
sedangkan kelembapan terlalu rendah maka primordial (bakal jamur) akan kering
dan mati.
Di samping suhu dan kelembapan, faktor cahaya dan sirkulasi udara harus
cukup, tidak terlalu besar, tetapi tidak pula terlalu kecil. Intensitas cahaya
yang diperlukan pada saat pertumbuhan sekitar 10% (intensitas cahaya dalam
ruangan cukup untuk membaca koran).
siap disedot gann.haha
ReplyDeletetengkyu broh :D
ReplyDelete