Sunday, March 30, 2014

Jamur Tiram dan Pertumbuhannya

ditulis kembali oleh : Muhamad Ade Kurniawan.
sumber: Cahaya YA, Muchrodji, M. Bakrun, JAMUR TIRAM

                Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu. Biasanya orang menyebut jamur tiram sebagai jamur kayu karena jamur ini banyak tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk. Perlu diketahui bahwa jenis jamur kayu (jamur yang tumbuh pada media kayu, baik pada serbuk kayu maupun kayu gelondongan) ada bermacam-macam. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.
                Disebut jamur tiram atau oyster mushroom karena bentuk tudungnya agak membulat, lonjong, dan melengkung seperti cangkang tiram. Batang atau tangkai tanaman ini tidak tepat berada pada tengah tudung, tetapi agak ke pinggir. Jamur tiram adalah salah satu jamur yang sangat enak dimakan serta mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi dibandingkan dengan jamur lain. Karena itulah, tidak mengherankan bila jenis ini mulai banyak dibudidayakan.
Sosok jamur tiram putih, tudungnya seperti cangkang tiram, tangkainya tidak tepat berada di tengah tudung


Beberapa manfaat jamur tiram;
1.     Menurunkan kolesterol,
2.     Anti-bakterial,
3.     Anti-tumor
4.     Jamur Tiram juga banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit mulai dari diabetes, lever, dan lainnya.
5.     Untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan juga bisa mengonsumsi Jamur Tiram ini karena banyak mengandung serat.

Jenis jamur tiram yang banyak dibudidayakan antara lain sebagai berikut:
1.       Jamur tiram putih, dikenal pula dengan nama shimeji white (varietas florida).
2.       Jamur tiram abu-abu, dikenal pula dengan nama shimeji grey (varietas sajor caju).
3.       Jamur tiram cokelat, dikenal pula dengan nama jamur abalon (varietas cystidiosus).
4.       Jamur tiram merah, dikenal pula dengan nama jamur shakura (varietas flabellatus).
Dari beberapa jenis jamur tersebut, jamur tiram putih, abu-abu, dan cokelat paling banyak dibudidayakan karena mempunyai sifat adaptasi dengan lingkungan yang baik dan tingkat produktivitasnya cukup tinggi. Jenis-jenis jamur tersebut mempunyai sifat pertumbuhan yang hamper sama, tetapi masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
1.       Jamur tiram putih tumbuh membentuk rumpun dalam satu media. Setiap rumpun mempunyai percabangan yang cukup banyak. Daya simpannya lebih lama dibandingkan dengan jamur tiram abu-abu, meskipun tudungnya lebuh tipis dibandingkan dengan jamur tiram coklat dan jamur tiram abu-abu.
2.       Jamur tiram coklat mempunyai rumpun yang sangat sedikit dibandingkan dengan jamur tiram putih dan jamur tiram abu-abu, tetapi tudungnya lebih tebal dan daya simpannya lebih lama.
3.       Jamur tiram abu-abu mempunyai rumpun paling banyak disbandingkan dengan jamur tiram coklat maupun jamur tiram abu-abu, tetapi jumlah cabangnya sedikt dan lebih tipis dibandingkan dengan jamur tiram coklat. Daya simpannya paling pendek.

Di alam, jamur tiram banyak ditemukan tumbuh pada pokok-pokok kayu yang sudah lapuk. Berdasarkan sifat tumbuh jamur tiram di alam tersebut maka dapat disimpulkan bahwa budi daya jamur tiram dapat dilakukan pada media buatan yang mempunyai kandungan hara menyerupai kayu yang sudah lapuk.
Pada prinsipnya, budi daya jamur tiram adalah mengusahakan kondisi sehingga jamur tiram tersebut dapat tumbuh dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan adaptasi substrat dan lingkungan tempat tumbuh sesuai dengan habitat tumbuhnya di alam yang berpengaruh tersebut adalah factor media tumbuh dan factor lingkunagn.
A.      Media Tumbuh
Media bagi pertumbuhan jamur tiram sebaiknyadibuat menyerupai kondisi tempat tumbuh jamur tiram di alam.
1.       Nutrisi
Nutrisi media yang sangat berperan dalam proses budi daya jamur tiram. Nutrisi bahan baku atau bahan yang ditambahkan harus sesuai dengan kebutuhan hidup jamur tiram. Bahan baku yang digunakan sebagai media dalam budi daya jamur tiram dapat berupa batang kayu yang sudah kering, jerami, serbuk kayu, campuran antara serbuk kayu dan jerami, atau bahkan alang-alang.
Selain bahan baku tersebut, masih perlu ditambahkan beberapa bahan tambahan antara lain; bekatul, sebagai sumber karbohirdrat, lemak, dan protein; kapur sebagai sumber mineral dan pengatur pH media; serta gips sebagai bahan penambah mineral dan sebagai bahan untuk pengokoh media. Bahan-banah tersebut perlu ditambahkan mengingat jamur tiram termasuk organisme heterotrofik, yaitu organisme yang tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri.
2.       Kadar Air
Media yang dibuat dari campuran beberapa bahan tersebut perlu diatur kadar air dan pH-nya.  Kadar air media diatur hingga 50-65% dengan menambahkan air bersih. Air perlu ditambahkan sebagai bahan pengencer agar miselia jamur dapat tumbuh dan menyerapmakanan dari media / substrat dengan baik. Apabila air yang ditambahkan kurang maka penyerapan makanan oleh jamur menjadi kurus. Bahkan hal ini dapat menyebabkan jamur mati. Apabila air yang ditambahkan terlalu banyak maka akan mengakibatkan busuk akar.
3.       Tingkat keasaman

Tingkat keasaman media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau telalu tinggi maka pertumbuhan jamur tiram akan terhambat. Bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur lain yang akan mengganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman atau pH media perlu diatur antara pH 6-7 dengan menggunakan kapur.

B.      Lingkungan

Di samping media tumbuh, factor lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur. Faktor lingkungan tersebut antara lain suhu, kelembapan ruangan, cahaya dan sirkulasi udara.
Suhu pertumbuhan jamur tiram pada saat inkubasi lebih tinggi dibandingkan suhu pada saat pertumbuhan (pembentukan tubuh buah jamur). Suhu inkubasi jamur tiram berkisar antara 22-280 C dengan kelembapan 60-80%, sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buah (fruiting body) berkisar antara 16-220 C dengan kelembapan 80-90%. Pengaturan suhu dan kelembapan tersebut di dalam ruangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan air bersih ke dalam ruangan . Pengaturan kondisi lingkungan sangat penting bagi pertumbuhan tubuh buah. Apabila suhu terlalu tinggi, sedangkan kelembapan terlalu rendah maka primordial (bakal jamur) akan kering dan mati.

Di samping suhu dan kelembapan, faktor cahaya dan sirkulasi udara harus cukup, tidak terlalu besar, tetapi tidak pula terlalu kecil. Intensitas cahaya yang diperlukan pada saat pertumbuhan sekitar 10% (intensitas cahaya dalam ruangan cukup untuk membaca koran).

2 comments: